Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

gempa 7,1 guncang biak city di indonesia * gempa 2,9 getarkan lembang* 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
Sejarah Gempa bumi terbesar di Indonesia dan dunia sejak abad 20-21
- 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
- 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
- 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
- 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
- 3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
- 12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
- 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter
- 9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter
- 6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
- 27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
- 8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.
- 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
- 26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
- 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
- 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.
- 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas.
- 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.
- 25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.
- 30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.
- 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
- 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
- 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
- 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.
- 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
- 16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
- 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).
- 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
- 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh.
- 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
- 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas.
- 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.
- 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.
- 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
II. PEMBAHASAN
Gempa yang terus menerus melanda wilayah Indonesia secara beruntun menyebabkan banyaknya kerugian yang dialami oleh bangsa ini, baik kerugian materiil maupun non materiil. Gempa terjadi akibat wilayah Indonesia yang dikelilingi lempeng-lempeng bumi serta banyaknya gunung-gunung api aktif yang tersebar menjadikan Indonesia rentan terhadap bencana alam satu ini.
Dulu, kita ketahui bahwa negara yang sering terkena dampak gempa bumi adalah negara Jepang serta USA, namun Indonesia kini yang sering mengalami sendiri bencana alam tersebut. Seringnya gempa bumi yang melanda negara Indonesia terjadi setelah gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Setelah kejadian di Aceh, Indonesia kerap didatangi gempa secara beruntun, khususnya wilayah Indonesia bagian selatan yang diguncang terus menerus, dari Sumbar, Cilacap, Yogya, Tasikmalaya, Aceh, dan Jambi.
Ditilik dari peta geografis, Indonesia merupakan negara “spesial” dalam hal lempeng bumi. Negara lain hanya terdiri dari 2 lempeng. Jepang yang sering dilanda gempa hanya mempunyai 3 lempeng, sedangkan Indonesia mencapai 4 lempeng, yakni lempeng Indo Australia, Pasifik, Eurasia dan lempeng Filipina, karena faktor alam itulah, negara ini kerap disebut Disaster supermarket.
Dari peristiwa tersebut, seyogyanya perhatian pemerintah dan masyarakat harus lebih besar lagi terhadap gejala alam gempa bumi. Pasalnya, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, bencana yang disebabkan benturan dan pergeseran lempeng bumi dan erupsi gunung berapi itu telah banyak memakan korban jiwa. Selama 1980 – 2008 sebanyak hampir 200.000-an jiwa melayang akibat gempa di Indonesia dan jika di rata-rata, setiap tahun korban tewas mencapai hampir 6.500-an jiwa. Kerugian ekonomi akibat gempa bumi pun tidak sedikit, kira-kira jika di total bisa mencapai ratusan triliyun rupiah.
Ikhtiar kita sebagai manusia ciptaan-Nya, mungkin dapat kita lakukan dengan:
- Disetiap gedung bertingkat atau bangunan, hendaknya dipasang alat pendeteksi gempa yang dilengkapi dengan sistem pencatat kekuatan gempa agar orang yang berada di dalam gedung / bangunan dapat mengetahui secara tepat kekuatan SR gempa yang terjadi, jadi dengan demikian dapat dengan segera menyelamatkan diri. Hingga kini, di Indonesia sudah terdapat 160 titik lokasi seismograf
- Meningkatkan kualitas bangunan yang tahan akan gempa.
- Pemerintah dan Dinas terkait memasukkan gempa bumi ke dalam kurikulum sekolah agar pengetahuan mengenai seluk beluk dan “sepak terjang” gempa bumi dapat diketahui dari usia dini.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat gempa bumi
- Cari tempat berlindung yang aman, contoh dibawah meja, usahakan cari meja yang kokoh dan kuat.
- Berlindung dan merapat di pojok ruangan, karena biasanya pojok bangunan lebih kuat dan kokoh dibanding ditengah bangunan.
- Menyediakan tas ransel untuk kondisi darurat yang berisi air minum, makanan ringan yang tahan lama, uang tunai dan buku tabungan, korek api, senter, pakaian dan P3k.
- Jangan mendekati kaca jendela, karena kaca mudah pecah saat adanya getaran.
- Jika berada di dalam gedung bertingkat, jangan gunakan lift, karena dapat dengan tiba-tiba lift mati atau kabel lift putus.
- Jika berada di jalan raya, jauhi papan reklame, tiang listrik, gedung bertingkat dan pohon-pohon besar. Cari tempat yang luas, misalnya lapangan.
- Matikan kompor jika sedang memasak dan matikan alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan percikan api.
- Tetap tenang saat keluar rumah atau gedung, dan tunggu hingga gempa reda.
- Berdoa kepada Allah swt. Tuhan Semesta Alam.
III. KESIMPULAN
Tingginya kasus bencana akibat gempa di tanah air memang tidak bisa dihindari. Namun, alangkah baiknya jika kita semua berusaha untuk meminimalisir kerugian-kerugian yang terjadi akibat gempa bumi. Memang, semua sudah ada yang mengaturnya, Allah SWT. lah yang menguasai langit dan bumi serta segala isinya, kita sebagai hamba-Nya tidak dapat berbuat apa-apa, kita sebagai khalifah di bumi hanya dapat berdoa dan berikhtiar. Berdoa agar selamat dunia dan akhirat, berikhtiar agar dapat mencegah dan meminimalisir segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian bagi manusia itu sendiri. wallahu a’alam.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi